Kamis, 08 Juli 2010

HARTA KARUN AFGHANISTAN

Di balik haru biru konflik di afghanistan yang tak kunjung usai, tersimpan harta karun senilai sekitar 1.000 dollar AS di perut bumi itu. Dalam hitungan rupiah jumlahnya sekitar 9.000 triliun dengan asumsi 1 dollar AS Rp.9.000.
Kekayaan di perut bumi itu berupa bijih besi, tembaga, cobalt, emas, lithium yang menjadi andalan baterai mutakhir. Maka kemungkinan Afghanistan akan menjadi pusat pertambangan baru di dunia. Dengan kekayaan sebesar itu, rakyat Afghanistan yang jumlahnya sekitar 28 juta orang bakal idup berkelimpahan.
Angka potensi kekayaan Afghanistan tersebut dipaparka oleh Kementrian Pertahanan Amerika Serikat pekan lalu, setelah dilakukan kajian geologis selama beberapa tahun di seluruh wilayah negri itu. "Terdapat potensi yang sangat mengejutkan di sini" kata Jenderal David H Petraenus, Panglima Komando Wilayah Tengah AS yang membawahi Afghanistan.
Tapi sayang negri yang berkekelimpahan ini tidak pernah merasakan masa damai sejak akhir dekade 1970-an, dan termasuk dalam daftar negara termiskin di dunia, hidupnya ditopang dari bantuan AS yang masuk ke negri itu sejak tehun 2001, dan dari pergerakan ekonomi lokal yang tidak signifikan, antara lain opium bahan kokain. Anggaran belanjanya cuma 12 miliar dollar AS ( sekitar Rp. 108 triliun ).
Deposit kekayaan alam itu ditemukan secara kebetulan, setelah AS berhasil menggusur rezim Taliban - yang di utding AS sebagai pelindung teroris Al Qaeda yang menyerang World trade Centre New York pada 11 September 2001 - AS melakukan pembenahan administrasi negri itu. Pada tahun 2004 militer AS menemukan peta geologis di kantor arsip Kementrian Pertambangan Afghanistan.
Peta geologis yang masih kasar itu buatan geolog uni Soviet yang menduduki negri itu pada dekade 1980-an, dan diperdalam lagi oleh geolog  Afghanistan setelah Uni soviet mundur dari negri itu. Ketika rezim taliban berkuasa, peta itu diselamatkan oleh para geolog dengan cara di simpan di rumah mereka, setelah AS masuk peta tersebut dikembalikan ke Departemen Pertambangan.
Berbekal peta tersebut kemudian AS mengerahkan tim geolog untuk melakukan pendalaman dan sejak tahun 2007 AS melakukan penelitian secara masif dengan menggunakan teknologi mutakhir, termasuk pemetaan dengan satelit. Kemudian pada tahun 2009 pentagon menurunkan tim penelaah ekonomis yang bertugas menghitung nilai ekonomi dari hasil temuan tim geolog, maka ditemukanlah taksiran kasar sebesar angka 1.000 dollar AS.
Potensi terbanyak adalah biji besi dan emas, namun ada sejumlah mineral atau bahan tambang yang punya nilai jual tinggi, karena sangat dibutuhkan untuk industri masa depan, antara lain lithium dan niobium.
Lthium yang menjadi andalan baterai peralatan elektronik mutakhir dan mobil listrik masa depan, merupakan bahan tambang yang ditemukan hanya di beberapa negara saja begitu pula niobium, padahal mineral ini menjadi material utama baja superkonduktor yang vital untuk industri canggih.
Dengan potensi kekayaan alam sebesar itu bisa menjadi berkah atau malah menjadi bencana, bisa menjadi berkah bila konflik yang sudah menahun segera berakhir dan ada pemerintahan yang bersih dan kuat. Bisa menjadi bencana bilakonflik yang sekarang berlangsung diimbuhi dengan perebutan potensi tambang tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ingin punya kerja sampingan menghasilkan dollar ??? klik disini....daftar gratisss...